Petaka itu tiba jauh sebelum subuh di Pemalang
Pukul 02.48 wib KA Argo Bromo menyeruduk KA Senja Utama
Puluhan orang menjadi korban, Tewas dan Terluka
ini sungguh tragedi yang tragis, untuk kesekian kali?
Tentu saja ini kesekian kali
Entah kenapa kecelakan terulang kembali
Kesalahan dari manusia lebih mendominasi
inilah potret buram kereta api negeri
SBY beri instruksi, beri sanksi tegas yang terlibat
Menhub berjanji sertifikasi masinis di perketat
investigasi tragedi harus jangan terlambat
evaluasi jajaran PT.KAI harus dipercepat
Budiqof Site
Hanya Sekedar Catatan Sederhana
Sabtu, 02 Oktober 2010
Kamis, 18 Maret 2010
Akhir Kisah
Terpikir untuk mengakhiri kisah
mencoba berpaling merubah arah
setapak demi setapak melangkah
meninggalkan impian yang lemah
Namun tak semudah angin berhembus
bergerak bebas dan tanpa putus
kisah cinta sungguh sulit dihapus
apalagi cinta dihati begitu tulus
Rasa cinta masih saja terpendam
entahlah pilihan tepat adalah diam
pilihan terbaik ikuti gerak alam
meski bayangnya hadir siang malam
Semua itu terjadi karena keadaan
mewujudkan cita-cita untuk kesejukan
hati yang tentram dalam kedamaian
menjadi manusia yang berperikemanusiaan
mencoba berpaling merubah arah
setapak demi setapak melangkah
meninggalkan impian yang lemah
Namun tak semudah angin berhembus
bergerak bebas dan tanpa putus
kisah cinta sungguh sulit dihapus
apalagi cinta dihati begitu tulus
Rasa cinta masih saja terpendam
entahlah pilihan tepat adalah diam
pilihan terbaik ikuti gerak alam
meski bayangnya hadir siang malam
Semua itu terjadi karena keadaan
mewujudkan cita-cita untuk kesejukan
hati yang tentram dalam kedamaian
menjadi manusia yang berperikemanusiaan
budiqof: 9/9/07
Rabu, 17 Maret 2010
Misteri Tanda Tanya
Serbuan pertanyaan dalam benakku
Tentang cerita-ceritamu
Yang kau toreh dalam bait-bait
Diatas lembaran-lembaran putih
Kau tuliskan akhir renunganmu
Tentang cerita cintamu
Dalam khayalan dan angan
Tentang kekasih pujaan dan harapan
Kau mengadu pada Tuhanmu
Kau menyadari…
Kau menangis...
Kau simpulkan...
Kekasihmu hanya khayalan dan semu
Mimpimu tetap jadi mimpi
Kau yakinkan kekasih harapanmu
Tak seperti perasaanmu
Serbuan pertanyaan untukmu
Untuk siapa bait-baitmu…?
Untuk siapa kau tuliskan…?
Untuk dirikukah itu…?
Tentang cerita-ceritamu
Yang kau toreh dalam bait-bait
Diatas lembaran-lembaran putih
Kau tuliskan akhir renunganmu
Tentang cerita cintamu
Dalam khayalan dan angan
Tentang kekasih pujaan dan harapan
Kau mengadu pada Tuhanmu
Kau menyadari…
Kau menangis...
Kau simpulkan...
Kekasihmu hanya khayalan dan semu
Mimpimu tetap jadi mimpi
Kau yakinkan kekasih harapanmu
Tak seperti perasaanmu
Serbuan pertanyaan untukmu
Untuk siapa bait-baitmu…?
Untuk siapa kau tuliskan…?
Untuk dirikukah itu…?
Langganan:
Postingan (Atom)